Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembali ke alam bebas lagi.
Kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.

Wednesday, July 15, 2009

bondaku tersayang

Sungguh dialah (Ibuku )
Anugerah Terindah Milik Kita

Rintih ditelan usia, namun nampak tenang dan bahagia. Ikhlas, bak cinta penuh makna yang membias dari lipatan tua di wajah. Tiada yang berubah sejak saat dalam buaian, hingga sekarang mahkota putih tampak anggun menghiasinya. Dakapannya pun tak berubah, luruh memberikan kenyamanan dan kehangatan.

Jemari itu memang tidak lagi lentik, namun selalu fasih menyulam kata pintar, membaluti sekujur tubuh dengan doa-doa. Kaki nampak payah, tak mampu menampung tubuhnya.ya Allah

bonda...
Adakah saat ini ku masih mengenangkannya? Ia adalah sebuah anugerah terindah yang dimiliki setiap manusia. Sejak dalam rahim, betapa cinta itu tak putus-putus mengalirkan kasih yang tak bertepi. Hingga kerelaan, keikhlasan dan kesabaran selama 9 bulan pun bagai menuai pahala seorang prajurit yang sedang berpuasa, namun tetap berperang di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Melukis sebuah kanvas putih nan suci, hingga tercipta lukisan Yahudi, Musyrik atau Nasrani. Namun, gurisan yang diselimuti untaian ayat suci Al Qur'an, zikir, tasbih serta tahmid, tentu akan melahirkan syakhsiyah Islamiyah (keperibadian Islam) pada jiwa. bonda pun berharap agar tercipta jundullah (tentara Allah) dari sebuah madrasah keluarga.

Seluas cinta bonda yang dibaluri tsaqofah Islamiyah (wawasan keislaman) telah menyemai banyak pahlawan Islam. Teladan Asma' binti Abu Bakar Ash-Shidiq melahirkan pahlawan Abdullah bin Zubair, yang dengan cintanya masih berdoa agar dirinya tidak mati sebelum mengurus jenazah anaknya yang disalib Hajaj bin Yusuf, Bani Umaiyah. warna seorang bonda, Al Khansa, melahirkan putra-putra kebanggaan Islam yang berani dan luhur akhlaqnya, hingga satu persatu syahid pada perang Qodisyiah. Di balik kesedihannya, bonda masih berucap, "Alhamdulillah... Allah telah mengutamakan dan memberikan kurnia padaku dengan kematian anak-anakku sebagai syuhada. Aku berharap semoga Allah mengumpulkan aku dengan mereka dalam rahmat-Nya kelak."

Banyak... sungguh teramat banyak cinta bonda yang melahirkan kisah-kisah teladan. Didikan bonda mereka telah mampu mendidik sehingga menjadi anak-anak yang menuntut ilmu tanpa kenal lelah, bahkan berdiri dalam kemiskinan.lihat sahaja imam al ghazali, ibn sina...

Kita mungkin dilahirkan dari rahim seorang perempuan biasa. mungkin kita pun tidak dilahirkan untuk menjadi seorang pahlawan. Namun, bonda kita dan mereka adalah sama, sebuah anugerah terindah dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Tika dewasa, tapak kaki telah kuat menjejak tanah dan tangan pun terkepal ke angkasa, masihkah selalu ingat bonda? Cita-cita telah tergenggam di tangan, populariti, kemewahan hingga dunia pun telah takluk menyerah kalah, tunduk kerana ketekunan, jerih payah serta kerja keras tiada hentinya. Haruskah sombong dan angkuh hingga kata-kata menyakitkan begitu sombong terlontar?

Duhai jiwa, sekiranya engkau sedar bahwa tanpa doa bonda, niscaya semua masih angan-angan belaka.
Astaghfirullah... ampuni diri ini ya Allah.

Duhai bonda...
Maafkan jika mata ini pernah sinis memandang, dan lidah yang pernah terucap kata kasar hingga membuat terluka hatimu. Maafkanlah pula kalau kesibukan menghalangi untaian doa untukmu. Ampuni diri anaknda yang tak pernah membahagiakanmu bonda.

Sungguh, jiwa dan jasad ini ingin terbang ke angkasa lalu luruh di pangkuanmu, mendakap tubuhmu, serta menangis di ribamu. Hingga menghapuskan kerinduan dalam riak anak-anak sungai di ujung mata dengan belai kasih sayangmu tika waktu kecil dulu.

ya Allah
Mengenangkan indahnya setiap detik dalam rahimmu dan hangatnya dekapanmu. Buailah dengan doa-doa hingga anakda pun nyenyak tertidur di sampingmu.

Duhai bonda...
Keindahan dunia tidak akan terganti dengan keindahan dirimu.
Sorak pesona dunia tidak dapat menggantikan gemuruh haru detik jantung...
saat engkau memelukku.
Indah... semua begitu indah dalam alunan cintamu, menulsuk lembut, membasahi lorong hati dan jiwa yang rindu kasih sayangmu.

Duhai bondaku...
Bukakanlah pintu ridhomu, hingga Allah pun meridhoiku.

No comments:

Post a Comment